Sekarang.
Kamu bisa menolak.
Kamu bisa membenci.
Kamu bisa mempermainkan.
Kamu bisa menuduh.
Kamu bisa mencaci maki.
Kamu bisa angkuh.
Kamu bisa menyiksa.
Kamu bisa menghancurkan hatiku.Tapi tidak untuk suatu saat nanti.Ketika semua telah mati.Ketika semua dihidupkan kembali.Suatu saat nanti.
Aku akan mencarimu.
Aku akan menemukanmu.
Aku akan mendekatimu.
Hingga aku tepat didepanmu.Suatu saat nanti.Kulihat matamu.Sayu, tidak sebinar dulu.Ku lihat mulutmu.Rapat, tak sebesar dulu.Ku lihat lidahmu.Kelu, tak setajam dulu.Ku dengar suaramu.Lirih, tak selantang dulu.Suatu saat nanti.
Matamu akan melihat terang.
Mulutmu akan berkata apa adanya.
Hatimu tak akan berdusta.
Tanganmu tak bisa membantu.
Kakimu tak bisa berlari.
Wajahmu tak bisa berpaling.Suatu saat nanti.Aku akan bertanya padamu.“Apa yang telah kamu lakukan dulu...?”.“Ada apa di hatimu...?”.“Sedangkan kamu sadar, sedangkan kamu tahu, kamu melukaiku”.Suatu saat nanti.
Kamu akan berlutut seraya berkata.
“Aku telah berpura-pura...!”.
“Aku telah bersandiwara...!”.
“Aku telah berdusta...!”.
“Maafkan aku...!”.
“Sebenarnya aku rapuh, saat membutuhkanmu...!”.
“Sejujurnya aku menangis bila rindu...!”.
“Aku sungguh menyayangimu...!”.
“Aku benar benar mencintaimu...!”.Suatu saat nanti.Aku kan raih tanganmu.Aku kan dekap erat tubuhmu.Saat air matamu berlinang perlahan.Berderai, luruh berjatuhan.Menimpa dan menyatu.Dengan air mataku dulu.
Home »
Poems Collections.
» Suatu Saat Nanti
Suatu Saat Nanti
Unknown | Sunday, November 20, 2011 | 0
comments
Related Posts :
0 Comments