Di bening matamu kemarin.
Kutemukan sebutir air mata yang kau tahan.
Mengeras jadi mutiara, jatuh ke bibirmu.
Tinggal disana sebentar.
Menggetar, kemudian menyusup ke tenggorokan.
Mungkin saja.
Ia yang sekarang menjelma serak dan sesak.
Pada barisan kata perpisahan.
Sudahlah sayang, jangan sendu.
Aku ingin pergiku kali ini terdengar merdu.
Agar angin malam, atau hujan.
Atau bahkan udara dingin dan kebekuan.
Bisa mengingatkanmu suatu waktu.
Tentang kisahku dalam rindu-rindu yang haru.
Tapi tidak biru.
Aku akan tetap menjadi keindahan jingga di pagi dan senja.
Lagu-lagu yang menyapa kelopak matamu sebelum terik.
Dan mengendap-endap sesaat di lelahmu sebelum mimpi.
Home »
Poems Collections.
» Pesan Terakhir
Pesan Terakhir
Unknown | Friday, December 09, 2011 | 0
comments
Related Posts :
0 Comments