Sebuah rencana sudah aku susun.
Kupelajari dan kumainkan sekenario.
Lirik, sajak, puisi terangkai sudah.
Tertuang dalam goresan pena.
Terucap dalam untaian kata.
Tersirat dalam ketulusan hati.
Hanya berharap sebuah arti pengampunan.
Masihkah ada yang kurang.
Cara lama sudah kujalankan.
Sapa dan ayunan tangan coba aku tawarkan.
Ribuan maaaf telah ku ucapkan.
Penuh ketulusan dan penyesalan.
Tapi kau semakin menjauh dariku.
Jangankan memberi waktu untuk penjelasan.
Manatap wajahku saja engkau enggan.
Sebesar itukah kau membenciku.
Tak adakah celah dan ruang lagi untukku.
Harus dengan cara apa lagi aku lakukan.
Kata apa yang bisa aku sampaikan.
Hanya untuk mendapatan perhatianmu.
Seakan harga yang tak mungkin bisa aku bayar.
Seperti jalan yang tak dapat aku lewati.
Bagai gunung yang tak mungkin kudaki.
Separah itu kah rasa sakit olehku.
Kamu tetap dengan gayamu.
Inikah sekadar sikap atau memang ini sifatmu.
Bertahan dengan keangkuhan atau sekedar sikap menghindar.
Tak menganggapku ada.
Seakan aku tak berarti.
Apa ada yang salah dengan caraku.